Senin, 03 Juli 2017

Jika Boleh Aku meminta Bantuanmu, Tolong Beri Tahu Aku Apa Yang Harus Aku Lakukan Sekarang ?

Aku...
Manusia yang takut kehilangan nyamannya, bersamamu aku merasa sempurna, nyaman senyaman nyamannya. saat suatu hari nanti kita terpisah, aku tidak tau apakah aku akan mendapatkan nyaman yang sama dari orang lain, sepertimu.

     Jika boleh menentukan akhirku, aku tidak ingin mancari lagi, aku ingin denganmu saja. 
     Tapi sekarang bagaimana? belum ada jalan yang menghubungkan kita.
     Kmu masih saja terlampau jauh, jalan kita masih samar untuk menebak ujungnya.

Berkali kalo aku ingin menyerah saja, terlalu lama menunggumu hanya akan membuatmu semakin bersalah saat nanti takdir tidak berpihak kepada kita, aku ingin kita bersama hanya karena kamu kasihan padaku yang sudah terlanjur menunggu sejauh itu. Tidak, aku tidak mau membiarkanmu terkurung dalam ikatan yang kamu sendiri tidak inginkan. Tapi aku terlalu takut mengakhiri ini, takut aku kana kehilangan nyaman yang selama ini au punya. aku egois ya? Memang.

Aku hanya memikitkan perasaanku sendiri, aku hanya membuat nyamanku sendiri tanpa tau apakah kamu menikmati nyaman yang sama selama ini. Tolong, beri tahu aku, apa yang seharusnya aku lakukan? saat nanti aku memilih mengakhiri ini apakah kamu lebih bahagia? apakah aku harus menunggumu sedikit lebih lama lagi? aku sanggup jika kamu memintaku untuk menunggu.

Tapi, kita tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi nanti, apakah hatimu masih untukmu, ataukan Allah memilihkan seseorang yang lain untuk menitipkan hatimu? apakah perasaanku masih sama seperti ini? ataukah suatu saat nanti perasaan ini akan hilang karena terlalu kelelahan?

Sejujurnya aku takut membuat komitmen untuk menunggu, tapi akhir yang terjadi tidak sama seperti apa yang kita inginkan, lalu untuk apa menunggu selama itu?. Tapi mengikhlaskanmu pun aku belum sanggup. Seharusnya memang aku harus ikhlas menerima apapun hasil akhir yang Allah tentukan, aku hanya bingung menentukan ikhtiar yang harus aku lakukan. Apakah aku harus meminta kepastianmu ataukan aku harus terus seperti ini, Diam. Menunggu dengan ikhlas apapun yang akan terjadi tanpa kita tau perasaan masing masing.

   Jika boleh meminta bantuanmu, tolong beri tau aku apa yang harus aku lakukan sekarang???

Ketika Hidup Terbuai Akan Indahnya Kebersamaan, Lalu Berujung Pada Fantasi Kehidupan


Benak memaki seakan kecewa kepada singkatnya langit yang menebarkan cahaya jingga di sore hari. Menumbangkan harapan tuk sekedar bersua kembali.
Entah sudah berapa kali menambah resah terhadap kemerah-merahannya langit di pagi hari. Berharap tak lagi menipu diri yang selalu bercita tuk dapat berjumpa, dan terulang menatap tatapan mata itu lagi.
Tatapan yang mendamai jiwa merobohkan setiap keluh kesah dalam benak diri. yang terkadang datang sebagai obat pelipur lara serta dasar dari setiap kegirangan hati. dan menjadikan landasan serta alasan dari setiap kehidupan yang dijalani.

       Waktu memang selayaknya terus berputar dan tak dapat mengulang atau dihentikan...

Terkadang waktupun mengajarkan bahwa masa lalu hanya layak menjadi kenangan. Memang kejam, bahkan mustahil di cerna oleh sanubari yang terbuai akan indahnya kebersamaan.
Kebersamaan yang mengajarkan sempuranya kehidupan jika saling memiliki. Kebersamaan yang mengajarkan indahnya mencintai dan dicintai
Merubah aku dan kamu menjadi Kita... saling mengikat janji, serta harapan dari ridho sang maha kuasa. merintih keluarga kecil hingga besar bersama. Sampai kelak anak dan cucu kita bergembira menjadi saksi cinta dan kasih abadi kita berdua.
Hingga raga ini terbujur kaku, hingga bibir ini bungkam dan membisu, dan tangan yang selalu mendekap erat dirimu tak sanggup lagi bergerak,serta jantung yang berhenti bekerja dan tiada lagi berdetak. Namun, hati akan selalu setia mencintai dan merindukanmu sampai kelak perjumpaan di kehidupan abadi.
Namun itu semua hanya fantasi gila, bernaung memenuhi relung kosong hati yang seketika kau tinggalkan.
Fantasi yang dihasilkan dari kata seandainya, dihasilkan dari rasa kekecewaan takdirnya.

Kekecewaan yang menghantam sanubari dan ditikam nalar yang memaksa tuk segera sadar dari dunia semu, dunia fantasi, dunia rekaan, dan dunia khayal.

Yang menyadarkanku bahwa masih banyak alasan untuk berlangsungnya kehidupan yang sesaat ini. Aku dsini Bahagia, Kuharap Begitu!! sebab hanya kata kebahagiaan yang selau kuucapkan di setiap sepertiga malam kesahku padamu.

So thank you fairy much for your sweet memories white me…. see u!!!